Selamat datang di artikel ini yang akan membahas secara mendalam mengenai ciri-ciri kanker testis. Sebagai seorang ahli SEO dunia, saya memahami betapa pentingnya memberikan informasi yang akurat dan bermanfaat kepada pembaca. Kanker testis adalah jenis kanker yang terjadi pada organ reproduksi pria, yaitu testis. Dalam artikel ini, kita akan membahas tentang gejala dan tanda-tanda awal kanker testis yang perlu diwaspadai. Mari kita mulai dengan memahami lebih dalam mengenai jenis kanker yang satu ini.
Kanker testis adalah salah satu jenis kanker yang sering terjadi pada pria usia muda, biasanya antara usia 15 hingga 35 tahun. Meskipun demikian, tidak menutup kemungkinan juga untuk terjadi pada pria usia lainnya. Kanker testis umumnya berkembang di dalam sel-sel yang menghasilkan sperma. Tanda-tanda awal kanker ini sering tidak terdeteksi dengan mudah, sehingga penting bagi pria untuk mengenali gejala-gejalanya agar dapat melakukan langkah-langkah deteksi dan pengobatan yang tepat.
Pembengkakan pada Testis
Pembengkakan pada testis dapat menjadi tanda awal dari kanker testis. Jika Anda merasakan adanya benjolan yang tidak biasa pada salah satu atau kedua testis Anda, segera periksakan ke dokter. Pembengkakan ini dapat disertai dengan rasa nyeri atau tidak nyeri sama sekali. Penting untuk diingat bahwa tidak semua pembengkakan pada testis adalah tanda kanker, namun tetap harus diwaspadai dan diperiksa lebih lanjut oleh dokter.
Pembengkakan pada testis dapat disebabkan oleh pertumbuhan tumor ganas di dalam testis. Tumor ini dapat berkembang secara perlahan atau tiba-tiba. Pembengkakan yang terjadi dapat mempengaruhi ukuran dan bentuk testis sehingga terasa tidak normal saat disentuh. Jika Anda merasakan adanya pembengkakan yang tidak biasa pada testis, segera periksakan ke dokter untuk mendapatkan evaluasi medis yang lebih lanjut.
Penyebab Pembengkakan pada Testis
Pembengkakan pada testis dapat disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk:
- Tumor testis: Tumor ganas di dalam testis dapat menyebabkan pembengkakan yang terasa pada permukaan kulit.
- Radang testis: Infeksi pada testis dapat menyebabkan pembengkakan dan nyeri. Radang ini dapat disebabkan oleh bakteri, virus, atau jamur.
- Torsi testis: Torsi testis terjadi ketika testis mengalami putaran yang tidak normal, sehingga menghambat aliran darah dan menyebabkan pembengkakan.
- Hidrokel: Hidrokel adalah kondisi di mana cairan menumpuk di dalam kantong skrotum, menyebabkan pembengkakan pada testis.
Pemeriksaan dan Diagnosis
Untuk menentukan penyebab pembengkakan pada testis, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan mungkin juga memeriksa riwayat kesehatan Anda. Pemeriksaan fisik akan melibatkan palpasi atau perabaan testis untuk mengetahui ukuran, bentuk, dan konsistensinya. Dokter juga dapat memesan beberapa tes tambahan, seperti USG testis atau tes darah, untuk mendapatkan informasi yang lebih akurat tentang kondisi testis Anda.
Jika hasil pemeriksaan menunjukkan kemungkinan adanya kanker testis, dokter kemungkinan akan merujuk Anda ke ahli urologi atau onkologis untuk pemeriksaan dan pengobatan lebih lanjut. Pemeriksaan lanjutan mungkin meliputi biopsi, di mana sebagian kecil jaringan testis diambil untuk dianalisis di laboratorium. Biopsi akan membantu menegakkan diagnosis kanker testis dan menentukan jenis sel kanker yang ada.
Nyeri pada Testis
Nyeri pada testis juga dapat menjadi salah satu gejala kanker testis. Jika Anda merasakan nyeri yang tidak biasa pada testis Anda, terutama jika disertai dengan pembengkakan atau benjolan, segera konsultasikan ke dokter. Meskipun nyeri ini tidak selalu menjadi tanda kanker, namun perlu dilakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk memastikan kondisi Anda.
Nyeri pada testis dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk cedera, infeksi, dan masalah lainnya. Nyeri yang disebabkan oleh kanker testis mungkin timbul akibat pertumbuhan tumor yang menekan saraf-saraf di sekitarnya. Selain itu, kanker testis juga dapat menyebar ke daerah lain, seperti tulang belakang, dan menyebabkan nyeri pada punggung bawah.
Penyebab Nyeri pada Testis
Nyeri pada testis dapat disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk:
- Radang testis: Infeksi pada testis dapat menyebabkan nyeri yang terasa pada testis. Radang ini dapat disebabkan oleh bakteri, virus, atau jamur.
- Torsi testis: Torsi testis terjadi ketika testis mengalami putaran yang tidak normal, sehingga menghambat aliran darah dan menyebabkan nyeri.
- Cedera pada testis: Cedera di area testis, seperti benturan atau trauma, dapat menyebabkan nyeri pada testis.
- Kista epididimis: Kista yang terbentuk di epididimis, yaitu tabung yang menghubungkan testis dengan saluran ejakulasi, dapat menyebabkan nyeri pada testis.
Pemeriksaan dan Diagnosis
Untuk menentukan penyebab nyeri pada testis, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan mungkin juga memeriksa riwayat kesehatan Anda. Pemeriksaan fisik akan melibatkan palpasi atau perabaan testis untuk mengetahui adanya nyeri, pembengkakan, atau benjolan. Dokter juga dapat memesan beberapa tes tambahan, seperti tes darah, urinalisis, atau USG testis, untuk mendapatkan informasi yang lebih akurat tentang kondisi testis Anda.
Jika hasil pemeriksaan menunjukkan kemungkinan adanya kanker testis, dokter kemungkinan akan merujuk Anda ke ahli urologi atau onkologis untuk pemeriksaan dan pengobatan lebih lanjut. Pemeriksaan lanjutan mungkin meliputi biopsi, di mana sebagian kecil jaringan testis diambil untuk dianalisis di laboratorium. Biopsi akan membantu menegakkan diagnosis kanker testis dan menentukan jenis sel kanker yang ada.
Perubahan Bentuk atau Ukuran Testis
Jika Anda melihat adanya perubahan bentuk atau ukuran pada salah satu atau kedua testis Anda, segera periksakan ke dokter. Perubahan ini dapat terjadi secara perlahan atau tiba-tiba. Dokter akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk mengetahui penyebab perubahan tersebut dan mengambil langkah-langkah yang sesuai.
Perubahan bentuk atau ukuran pada testis dapat menjadi tanda adanya masalah kesehatan, termasuk kanker testis. Kanker testis dapat menyebabkan pertumbuhan tumor yang dapat mempengaruhi ukuran dan bentuk testis. Selain itu, perubahan ini juga dapat disebabkan oleh faktor lain, seperti infeksi atau kondisi lainnya yang mempengaruhi kesehatan testis.
Penyebab Perubahan Bentuk atau Ukuran Testis
Perubahan bentuk atau ukuran testis dapat disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk
- Tumor testis: Pertumbuhan tumor ganas di dalam testis dapat menyebabkan perubahan bentuk atau ukuran testis.
- Cedera: Cedera pada testis dapat menyebabkan perubahan bentuk atau ukuran testis.
- Hidrokel: Hidrokel adalah kondisi di mana cairan menumpuk di dalam kantong skrotum, yang dapat mempengaruhi ukuran dan bentuk testis.
- Radang testis: Infeksi pada testis dapat menyebabkan perubahan bentuk atau ukuran testis.
Pemeriksaan dan Diagnosis
Untuk menentukan penyebab perubahan bentuk atau ukuran testis, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan mungkin juga memeriksa riwayat kesehatan Anda. Pemeriksaan fisik akan melibatkan palpasi atau perabaan testis untuk mengetahui adanya perubahan bentuk atau ukuran yang tidak normal. Dokter juga dapat memesan beberapa tes tambahan, seperti USG testis atau tes darah, untuk mendapatkan informasi yang lebih akurat tentang kondisi testis Anda.
Jika hasil pemeriksaan menunjukkan kemungkinan adanya kanker testis, dokter kemungkinan akan merujuk Anda ke ahli urologi atau onkologis untuk pemeriksaan dan pengobatan lebih lanjut. Pemeriksaan lanjutan mungkin meliputi biopsi, di mana sebagian kecil jaringan testis diambil untuk dianalisis di laboratorium. Biopsi akan membantu menegakkan diagnosis kanker testis dan menentukan jenis sel kanker yang ada.
Benjolan pada Skrotum
Benjolan yang teraba pada skrotum juga dapat menjadi tanda awal kanker testis. Jika Anda merasakan adanya benjolan yang tidak biasa pada skrotum, jangan abaikan. Segera periksakan ke dokter untuk mendapatkan evaluasi medis yang tepat.
Benjolan pada skrotum dapat disebabkan oleh pertumbuhan tumor di dalam testis. Tumor ini dapat berkembang secara perlahan atau tiba-tiba. Benjolan yang teraba mungkin terasa keras atau tidak bergerak saat disentuh. Benjolan ini dapat terletak pada salah satu atau kedua testis. Jika Anda menemukan benjolan pada skrotum Anda, segera periksakan ke dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan diagnosis yang akurat.
Penyebab Benjolan pada Skrotum
Benjolan pada skrotum dapat disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk:
- Tumor testis: Pertumbuhan tumor ganas di dalam testis dapat menyebabkan benjolan yang teraba pada skrotum.
- Kista epididimis: Kista yang terbentuk di epididimis, yaitu tabung yang menghubungkan testis dengan saluran ejakulasi, dapat menyebabkan benjolan pada skrotum.
- Hidrokel: Hidrokel adalah kondisi di mana cairan menumpuk di dalam kantong skrotum, yang dapat menyebabkan benjolan yang teraba.
- Varikokel: Varikokel adalah kondisi di mana pembuluh darah vena di dalam skrotum mengalami pelebaran, yang dapat menyebabkan benjolan yang teraba.
Pemeriksaan dan Diagnosis
Untuk menentukan penyebab benjolan pada skrotum, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan mungkin juga memeriksa riwayat kesehatan Anda. Pemeriksaan fisik akan melibatkan palpasi atau perabaan skrotum untuk mengetahui adanya benjolan yang tidak normal. Dokter juga dapat memesan beberapa tes tambahan, seperti USG skrotum atau tes darah, untuk mendapatkan informasi yang lebih akurat tentang kondisi skrotum Anda.
Jika hasil pemeriksaan menunjukkan kemungkinan adanya kanker testis, dokter kemungkinan akan merujuk Anda ke ahli urologi atau onkologis untuk pemeriksaan dan pengobatan lebih lanjut. Pemeriksaan lanjutan mungkin meliputi biopsi, di mana sebagian kecil jaringan skrotum diambil untuk dianalisis di laboratorium. Biopsi akan membantu menegakkan diagnosis kanker testis dan menentukan jenis sel kanker yang ada.
Nyeri atau Ketidaknyamanan pada Perut atau Panggul
Nyeri atau ketidaknyamanan pada perut atau panggul juga dapat menjadi gejala kanker testis yang perlu diwaspadai. Jika Anda mengalami nyeri atau ketidaknyamanan yang tidak biasa pada area ini, segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan diagnosis yang akurat.
Nyeri atau ketidaknyamanan pada perut atau panggul dapat terjadi akibat penyebaran kanker testis ke daerah sekitarnya. Kanker testis yang sudah mencapai tahap lanjut dapat menyebar ke kelenjar getah bening, perut, dan organ panggul lainnya. Ketika kanker menekan saraf-saraf di area ini, dapat menyebabkan nyeri atau ketidaknyamanan yang terus-menerus atau timbul secara sporadis.
Penyebab Nyeri atau Ketidaknyamanan pada Perut atau Panggul
Nyeri atau ketidaknyamanan pada perut atau panggul dapat disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk:
- Penyebaran kanker testis: Kanker testis yang sudah mencapai tahap lanjut dapat menyebar ke kelenjar getah bening, perut, dan organ panggul lainnya, menyebabkan nyeri atau ketidaknyamanan pada area ini.
- Radang panggul: Infeksi pada organ panggul, seperti prostatitis atau epididimitis, dapat menyebabkan nyeri atau ketidaknyamanan pada perut atau panggul.
- Batu ginjal: Batu ginjal yang terbentuk di saluran kemih dapat menyebabkan nyeri atau ketidaknyamanan pada perut atau panggul.
- Penyakit usus: Beberapa kondisi penyakit usus, seperti radang usus atau kanker usus, dapat menyebabkan nyeri atau ketidaknyamanan di perut atau panggul.
Pemeriksaan dan Diagnosis
Untuk menentukan penyebab nyeri atau ketidaknyamanan pada perut atau panggul, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan mungkin juga memeriksa riwayat kesehatan Anda. Pemeriksaan fisik akan melibatkan palpasi atau perabaan area perut dan panggul untuk mengetahui adanya nyeri atau ketidaknyamanan. Dokter juga dapat memesan beberapa tes tambahan, seperti USG perut atau panggul, tes darah, atau tes pencitraan lainnya, untuk mendapatkan informasi yang lebih akurat tentang kondisi Anda.
Jika hasil pemeriksaan menunjukkan kemungkinan adanya kanker testis atau penyebarannya ke daerah perut atau panggul, dokter kemungkinan akan merujuk Anda ke ahli urologi atau onkologis untuk pemeriksaan dan pengobatan lebih lanjut. Pemeriksaan lanjutan mungkin meliputi tes pencitraan lanjutan, seperti CT scan atau MRI, dan biopsi untuk menegakkan diagnosis dan menentukan langkah pengobatan yang tepat.
Perubahan pada Kulit Skrotum
Perubahan pada kulit skrotum, seperti kemerahan, mengelupas, atau terasa gatal, juga dapat menjadi tanda awal kanker testis. Jika Anda melihat adanya perubahan pada kulit skrotum Anda, segera periksakan ke dokter untuk mendapatkan pemeriksaan yang tepat.
Perubahan pada kulit skrotum dapat terjadi akibat pertumbuhan tumor di dalam testis. Tumor ini dapat mempengaruhi kondisi kulit skrotum dan menyebabkan perubahan yang terlihat. Selain itu, perubahan pada kulit skrotum juga dapat disebabkan oleh faktor lain, seperti infeksi atau kondisi kulit yang mempengaruhi daerah tersebut.
Penyebab Perubahan pada Kulit Skrotum
Perubahan pada kulit skrotum dapat disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk:
- Tumor testis: Pertumbuhan tumor ganas di dalam testis dapat mempengaruhi kulit skrotum dan menyebabkan perubahan pada kulit.
- Infeksi kulit: Infeksi kulit di area skrotum, seperti jamur atau bakteri, dapat menyebabkan perubahan pada kulit skrotum.
- Dermatitis: Kondisi dermatitis, termasuk dermatitis alergi atau iritan, dapat menyebabkan perubahan pada kulit skrotum.
- Reaksi alergi: Reaksi alergi terhadap bahan tertentu, seperti sabun atau deterjen, dapat menyebabkan perubahan pada kulit skrotum.
Pemeriksaan dan Diagnosis
Untuk menentukan penyebab perubahan pada kulit skrotum, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan mungkin juga memeriksa riwayat kesehatan Anda. Pemeriksaan fisik akan melibatkan pengamatan langsung terhadap kulit skrotum untuk mengetahui adanya perubahan seperti kemerahan, mengelupas, atau gatal. Dokter juga dapat melakukan tes tambahan, seperti kultur kulit atau biopsi, untuk mendapatkan informasi yang lebih akurat tentang kondisi kulit skrotum Anda.
Jika hasil pemeriksaan menunjukkan kemungkinan adanya kanker testis atau kondisi kulit yang memerlukan perhatian medis lebih lanjut, dokter akan merujuk Anda ke ahli urologi, ahli kulit, atau spesialis lain sesuai dengan kebutuhan. Pemeriksaan lanjutan mungkin meliputi tes pencitraan, seperti USG skrotum atau biopsi kulit, untuk menegakkan diagnosis dan menentukan langkah pengobatan yang tepat.
Pembesaran Payudara
Pada beberapa kasus, kanker testis dapat menyebabkan pembesaran payudara pada pria. Jika Anda mengalami pembesaran payudara yang tidak biasa, segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan evaluasi medis yang tepat.
Pembesaran payudara pada pria, yang dikenal sebagai ginekomastia, dapat terjadi karena perubahan hormonal yang disebabkan oleh kanker testis. Kanker testis dapat menghasilkan hormon tertentu yang mempengaruhi keseimbangan hormon dalam tubuh, termasuk estrogen. Ketidakseimbangan hormon ini dapat menyebabkan pertumbuhan jaringan payudara pada pria.
Penyebab Pembesaran Payudara pada Pria
Pembesaran payudara pada pria dapat disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk:
- Kanker testis: Kanker testis dapat menghasilkan hormon yang mempengaruhi keseimbangan hormon dalam tubuh dan menyebabkan pembesaran payudara pada pria.
- Disfungsi hormon: Ketidakseimbangan hormon lainnya dalam tubuh, seperti peningkatan estrogen atau penurunan testosteron, dapat menyebabkan pembesaran payudara pada pria.
- Obesitas: Kelebihan berat badan atau obesitas juga dapat menyebabkan pembesaran payudara pada pria.
- Obat-obatan: Penggunaan obat-obatan tertentu, seperti obat antiandrogen atau steroid, dapat menyebabkan pembesaran payudara pada pria.
Pemeriksaan dan Diagnosis
Untuk menentukan penyebab pembesaran payudara pada pria, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan mungkin juga memeriksa riwayat kesehatan Anda. Pemeriksaan fisik akan melibatkan pengamatan langsung terhadap payudara untuk mengetahui adanya pembesaran atau perubahan lainnya. Dokter juga dapat memesan beberapa tes tambahan, seperti tes darah untuk mengukur tingkat hormon, atau tes pencitraan seperti mammografi, untuk mendapatkan informasi yang lebih akurat tentang kondisi Anda.
Jika hasil pemeriksaan menunjukkan kemungkinan adanya kanker testis atau kondisi lain yang memerlukan perhatian medis lebih lanjut, dokter akan merujuk Anda ke ahli urologi, ahli endokrinologi, atau spesialis lain sesuai dengan kebutuhan. Pemeriksaan lanjutan mungkin meliputi tes lanjutan untuk mengukur tingkat hormon atau biopsi jaringan payudara untuk menegakkan diagnosis dan menentukan langkah pengobatan yang tepat.
Nyeri pada Punggung Bawah
Nyeri pada punggung bagian bawah juga dapat menjadi gejala kanker testis yang perlu diwaspadai. Jika Anda mengalami nyeri yang tidak biasa pada area ini, segera periksakan ke dokter untuk mendapatkan pemeriksaan yang akurat.
Nyeri pada punggung bagian bawah dapat terjadi ketika kanker testis telah menyebar ke daerah tulang belakang atau kelenjar getah bening di sekitarnya. Ketika kanker menekan saraf-saraf di area ini, dapat menyebabkan nyeri yang terus-menerus atau timbul secara sporadis.
Penyebab Nyeri pada Punggung Bawah
Nyeri pada punggung bagian bawah dapat disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk:
- Penyebaran kanker testis: Kanker testis yang sudah mencapai tahap lanjut dapat menyebar ke tulang belakang dan menyebabkan nyeri pada punggung bagian bawah.
- Radang panggul: Infeksi pada organ panggul, seperti prostatitis atau epididimitis, dapat menyebabkan nyeri yang menjalar ke punggung bagian bawah.
- Cedera punggung: Cedera pada punggung, seperti cedera olahraga atau cedera fisik lainnya, dapat menyebabkan nyeri pada punggung bagian bawah.
- Penyakit tulang belakang: Beberapa kondisi penyakit tulang belakang, seperti hernia nukleus pulposus atau penyakit degeneratif tulang belakang, dapat menyebabkan nyeri pada punggung bagian bawah.
Pemeriksaan dan Diagnosis
Untuk menentukan penyebab nyeri pada punggung bagian bawah, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan mungkin juga memeriksa riwayat kesehatan Anda. Pemeriksaan fisik akan melibatkan palpasi atau perabaan punggung bagian bawah untuk mengetahui adanya nyeri atau kelainan lainnya. Dokter juga dapat memesan beberapa tes tambahan, seperti tes darah, tes pencitraan seperti MRI atau CT scan, atau pemeriksaan tulang lainnya, untuk mendapatkan informasi yang lebih akurat tentang kondisi Anda.
Jika hasil pemeriksaan menunjukkan kemungkinan adanya kanker testis atau penyebarannya ke tulang belakang, dokter kemungkinan akan merujuk Anda ke ahli urologi, ahli ortopedi, atau ahli saraf untuk pemeriksaan dan pengobatan lebih lanjut. Pemeriksaan lanjutan mungkin meliputi tes pencitraan lanjutan, seperti PET scan, dan biopsi untuk menegakkan diagnosis dan menentukan langkah pengobatan yang tepat.
Kelelahan yang Berkepanjangan
Kelelahan yang berkepanjangan atau terus-menerus tanpaalasan yang jelas juga dapat menjadi gejala kanker testis. Jika Anda mengalami kelelahan yang tidak wajar dan berlangsung dalam jangka waktu yang lama, segera konsultasikan ke dokter.
Kelelahan yang berkepanjangan dapat terjadi akibat berbagai faktor, termasuk perubahan hormonal yang disebabkan oleh kanker testis. Kanker testis dapat menghasilkan hormon tertentu yang mempengaruhi energi dan kelelahan dalam tubuh. Selain itu, kanker testis yang telah menyebar ke organ lain juga dapat menyebabkan kelelahan yang berkepanjangan.
Penyebab Kelelahan yang Berkepanjangan
Kelelahan yang berkepanjangan dapat disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk:
- Kanker testis: Kanker testis dapat menghasilkan hormon yang mempengaruhi energi dan menyebabkan kelelahan yang berkepanjangan.
- Perubahan hormonal: Perubahan hormonal dalam tubuh, seperti peningkatan estrogen atau penurunan testosteron, dapat menyebabkan kelelahan yang berkepanjangan.
- Penyebaran kanker: Penyebaran kanker testis ke organ lain dalam tubuh dapat menyebabkan kelelahan yang berkepanjangan.
- Stres emosional: Stres emosional yang disebabkan oleh diagnosis kanker dan pengobatan dapat menyebabkan kelelahan yang berkepanjangan.
Pemeriksaan dan Diagnosis
Untuk menentukan penyebab kelelahan yang berkepanjangan, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan mungkin juga memeriksa riwayat kesehatan Anda. Dokter akan menanyakan tentang pola tidur Anda, tingkat energi, dan gejala lain yang mungkin Anda alami. Dokter juga dapat memesan beberapa tes tambahan, seperti tes darah untuk mengukur kadar hormon, atau tes pencitraan seperti CT scan atau PET scan, untuk mendapatkan informasi yang lebih akurat tentang kondisi Anda.
Jika hasil pemeriksaan menunjukkan kemungkinan adanya kanker testis atau kondisi lain yang mempengaruhi tingkat energi dan kelelahan, dokter akan merujuk Anda ke ahli urologi, ahli endokrinologi, atau spesialis lain sesuai dengan kebutuhan. Pemeriksaan lanjutan mungkin meliputi tes hormonal yang lebih mendetail atau evaluasi sistem organ lain yang terkait dengan kelelahan yang berkepanjangan.
Dalam kesimpulan, mengenali ciri-ciri kanker testis secara dini sangat penting untuk penanganan yang tepat. Pembengkakan pada testis, nyeri pada testis, perubahan bentuk atau ukuran testis, benjolan pada skrotum, nyeri atau ketidaknyamanan pada perut atau panggul, perubahan pada kulit skrotum, pembesaran payudara pada pria, nyeri pada punggung bawah, kelelahan yang berkepanjangan, semua gejala ini perlu menjadi perhatian dan segera memeriksakan diri ke dokter yang kompeten. Jaga kesehatan Anda dengan baik dan tingkatkan kesadaran akan kanker testis untuk mewujudkan hidup yang sehat dan bahagia.